Social Icons

Selasa, 15 September 2015

KAJIAN RUTIN (KANTIN) MASA MUDA UNTUK APA KAU HABISKAN?

KAJIAN RUTIN (KANTIN)
MASA MUDA UNTUK APA KAU HABISKAN?





Setelah liburan cukup panjang, KANTIN (11/09) kembali hadir. Kali ini dengan tema dan pembicara yang cukup fresh “Masa Muda, Untuk Apa Kau Habiskan?” bersama Mas Muhammad Fuadi, S.KG, salah satu coass angkatan 2009.

Pada sore hari yang cerah, di halaman rumput mushola Al-Ikhsan FKG UGM, Mas Fuad, panggilan akrabnya, mengawali materinya dengan bercerita tentang salah satu sahabat rosulullah yaitu Mus’ab bin Umair. Seorang anak dari keluarga terpandang dan kaya raya di Mekkah yang rela menjual dunia demi mendapat ridho Allah Ta’ala. Mus’ab masuk islam kala dakwah masih di lakukan sembunyi-sembunyi di rumah Arqam. Ketika ia sudah memeluk islam, ia menyembunyikannya dari orang-orang di sekitarnya untuk menghindari intimidasi hingga akhirnya salah seorang kafir mengetahui keislamannya dan melaporkannya kepada keluarga Mus’ab. Merasa kecewa karena anaknya meninggalkan agama nenek moyang mereka, ibu Mus’ab mengancam untuk tidak makan dan minum sampai Mus’ab kembali memeluk agama nenek moyang mereka tersebut. Tetapi ancaman itu tidak berpengaruh kepada Mus’ab. Akhirnya Mus’ab pun di kucilkan dari masyarakat oleh keluarganya dan di siksa. Mus’ab yang dulunya seorang yang hidup dengan kenikmatan dunia, kini datang ke majelis dengan menggunakan baju seadanya. Ia pun kemudian menjadi salah satu sahabat nabi yang diutus ke Madinah untuk menjadi Duta Islam disana.

Tidak cukup bercerita tentang Mus’ab Bin Umair sebagai tokoh inspiratif bagi para pemuda islam, Mas Fuad juga menceritakan tentang Imam Syafi’i yang bisa dikatakan menghabiskan hidupnya untuk belajar. Imam Syafi’i yang sudah mendalami ilmu agama itu sejak kecil tidak memiliki rasa cinta kepada dunia. Dan semakin banyak ia belajar, ia menyadari betapa bodohnya ilmu yang ia miliki.

Usai menceritakan kedua tokoh itu, Mas Fuad mulai membandingkannya dengan kondisi pemuda zaman sekarang yang mengalami retardasi mental atau cacat mental. Banyak dari para pemuda yang jauh lebih mencintai dunia dan seisinya daripada akhirat hingga jauh dari Allah swt. Padahal tidak ada yang bisa menjamin berapa lama usia kita di dunia, tetapi banyak yang menggunakan motto “masa muda untuk bersenang-senang” dan sebagainya.

Jika kita berbicara tentang masa muda. Masa yang paling ideal adalah fase ketika menjadi seorang mahasiswa. Mahasiswa yang baik, aktif dan produktif harusnya tidak memiliki sikap apatis dan pasif. Namun sayang, pada masa kini semua justru berkebalikan. Penyebabnya ada banyak, seperti contohnya sistem yang menekan mahasiswa untuk segera lulus kuliah, selain itu pemikiran ‘ingin cepat balik modal karena biaya perkuliahan yang tinggi’ yang sering menjadi orientasi mahasiswa-mahasiswa fakultas kesehatan khususnya kedokteran gigi.

Nah, lantas untuk mengatasi lingkungan seperti itu dan memanfaatkan masa muda dengan sebaik mungkin bagaimana caranya? Ada beberapa cara yang dipaparkan oleh Mas Fuad, antara lain :
1.       Hilangkan rasa sombong dan mulai berorientasi sosial. Karena pada dasarnya, mahasiswa adalah tombak dari sebuah kemajuan.
2.       Koreksi ibadah. Jika kita ingin memanfaatkan masa muda kita dengan sebaik mungkin, tentu tidak luput dari memperbanyak ibadah kita kepada Allah, giat mempelajari ilmu agama dan mengamalkannya.
3.       Selalu mempunyai cita-cita, motto, dan prinsip. Karena pada dasarnya dengan memiliki cita-cita, motto, dan prinsip, kita akan tahu akan kemana tujuan kita, jalan apa yang kita pilih untuk mencapai tujuan itu, dan bagaimana kita melewati jalan tersebut.

Mas Fuad kembali mengingatkan, bahwa jangan pernah menyia-nyiakan masa muda kita. Karena kelak diakhirat akan ada lima perkara yang harus dipertanggung jawabkan, yaitu umurnya, masa mudanya, didapatkan darimana hartanya, digunakan untuk apa hartanya, serta ilmu yang dimiliki. Karena itu, jangan pernah menganggap masa muda sebagai hal yang sepele dan jangan pernah menyia-nyiakan masa muda. Masa muda tidak akan datang dua kali.

Ketika diskusi, ada salah seorang peserta yang bertanya tentang masalah yang biasa dimiliki oleh seorang pemuda, yaitu semangat dan keimanan yang naik turun. Lantas ia bertanya bagaimana harus menyikapi situasi yang demikian itu. Mas Fuad pun menjawab. “Ketika kita masih muda, kita jelas memiliki tenaga, tetapi masalahnya adalah banyak pemuda yang tidak memiliki semangat. Dan untuk menjaga semangat itu, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan seperti tempelkan motivasimu di dinding-dinding kamarmu, atau diatap tempat tidurmu, jadi ketika kamu ingin bermalas-malasan, kamu akan membaca itu dan semangatmu akan kembali. Begitupun dengan cita-cita. Tuliskan cita-citamu ditempat yang bisa kau liat dan setiap kali satu cita-citamu tercapai, coret cita-cita tersebut dan tuliskan cita-citamu yang selanjutnya.”

“Untuk mempertahankan semangat, juga kita butuh dukungan dari lingkungan salah satunya dengan carilah teman-teman yang kondusif yang akan selalu saling mengingatkan. Yang keempat, adalah perbanyak membaca dan yang kelima adalah jangan pernah melalaikan ibadah karena ibadah terutama sholat adalah cara kita untuk berkomunikasi dengan Allah. InsyaAllah, dengan itu semangat di masa muda kita akan terjaga, dan masa muda kita tidak akan sia-sia”


Kala sore itu, semoga Nasihat Mas Fuad dapat tersampaikan dan diterapkan oleh para peserta yang hadir. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Saudara ke blog KAMMUS FKG UGM ini, semoga silaturahmi tetap terjaga
 
 
Blogger Templates