Social Icons

Minggu, 28 Juni 2015

Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis = Tidak Belajar dari Kisah Kaum Nabi Luth AS

Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi (Surah Al-Hud ayat 82)

Belakangan ini, kita dihebohkan dengan adanya berita bahwa Amerika Serikat mensahkan hukum mengenai pernikahan sesama jenis. Hal ini sama saja dengan melegalkan dan membenarkan kaum penganut LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender). Tidak belajar dari kisah kaum Luth, hal ini terulang lagi di zaman ini. Seakan mereka tak lagi takut akan azab Allah swt.
Di akhir zaman ini, justru banyak orang membenarkan apa yang salah dan menyalahkan apa yang benar. Bahkan mereka menganggap bahwa LGBT merupakan hak asasi manusia. Hak Asasi Manusia dari mana?! Itu adalah penyakit dan nafsu tak terkendali semata. Seharusnya kita meluruskan mereka, bukan malah melegalkan mereka.
LGBT sebenarnya adalah buah busuk dari kerusakan sistem kapitalisme sekuler yang mengagungkan liberalisme. Sehingga penerapan sistem tersebut membawa dampak kerusakan dan perilaku nyleneh yang terus bermunculan.
LGBT tidak boleh dipandang sebagai kewajaran yang harus diterima dan dibiarkan aktivitasnya. Namun LGBT dan aktivitasnya harus dipandang sebagai bentuk penyimpangan dari fitrah penciptaan manusia dan merupakan kemaksiatan yang besar di sisi Allah Swt.
Penggunaan alasan kebebasan dan HAM untuk mengesahkan keberadaan LGBT pun harus ditolak. Bagaimana mungkin manusia bisa mengatakan memiliki kebebasan dan berhak tentang sesuatu sementara Allah Swt yang menjadi Penciptanya telah mengharamkan. – voaislam.com
Dan dengan dilegalkannya hukum LGBT, dengan bangganya para pendukung hukum tersebut mengenakan simbol warna pelangi yang mereka jadikan simbol LGBT. Tak aneh jika kita melihat warna pelangi marak dimana-mana. Betapa mirisnya melihat mereka menggunakan warna pelangi yang indah sebagai simbol kesesatan.
Yang menyedihkan, salah satu tokoh publik, dan mantan artis cilik Sherina Munaf justru secara terang-terangan menyatakan bahwa ia membenarkan pelegalan LGBT tersebut.

Lalu sebagai kaum muslimin apa yang harus kita lakukan untuk menentang hal tersebut?
Tentu saja ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menentang dan menolak hal tersebut. Caranya adalah dengan menyuarakan penolakan kita, karena hanya dengan menggerutu sambil melihat berita tentang LGBT ini sama sekali tidak akan menghasilkan apapun.
Selain itu, walau kita tahu bahwa pelangi itu indah. Mari tahan diri kita untuk menggunakan benda langit tersebut sebagai profile picture atau semacamnya. Atau jika ingin tetap menggunakannya, kita harus siap memberikan alasan yang kuat untuk memberi penjelasan kepada orang lain. Dan mungkin bisa sekalian untuk menasihati dan mendakwahkan tentang kesesatan LGBT kepada orang banyak.
Bukan hanya kedua hal itu, tetapi banyak hal lain. Ayo, jangan hanya berdiam diri dan menjadi penonton dan marilah bersama-sama untuk mencegah kemungkaran tersebut. (Fi)

Bila kamu melihat kemungkaran, ubahlah dengan tanganmu, kalau tidak mampu, ubahlah dengan kata-kata, kalau tidak mampu juga, dengan hatimu

SOWAN KAMMUS #2

SOWAN KAMMUS #2
Duduk bersama, bersilaturahmi, dan sharing-sharing bersama drg. Masykur Rahmat, Sp.BM





Pada SOWAN kali ini, KAMMUS bersilaturahmi ke rumah salah satu dosen FKG UGM, drg. Masykur Rahmat, Sp.BM di daerah Sleman, Kecamatan Gamping. Bicara tentang SOWAN, apa sih SOWAN itu? Untuk yang belum tahu, SOWAN ini adalah proker Jaringan dimana KAMMUS akan berkunjung atau bersilaturahmi ke rumah-rumah para dosen dan karyawan di FKG UGM. Sebelumnya, pada SOWAN yang pertama di bulan Mei lalu, KAMMUS bersilaturahmi ke rumah salah satu karyawan FKG yaitu Bapak Santo di daerah Parangtritis. Dan kali ini, KAMMUS bersilaturahmi ke rumah dosen bagian bedah mulut, drg. Masykur Rahmat, Sp.BM.
Kali ini, tidak hanya pengurus inti KAMMUS yang hadir, tetapi para alumni KAMMUS ikut berpartisipasi dalam SOWAN. Ketika KAMMUS tiba, drg. Masykur langsung menyambut KAMMUS dengan sangat baik. Namun, karena drg. Masykur sedang sakit sehingga sulit berbicara, drg. Masykur diwakilkan oleh drg. Fahmi, yang merupakan salah satu alumni KAMMUS. Sesi sharing-sharing sore berlangsung dengan suasana yang hangat dan syahdu.
“dari tahun ke tahun, KAMMUS selalu mengalami kemajuan. Dan semoga KAMMUS akan semakin mengembangkan sayapnya keluar. Bukan hanya mengurusi mushola tetapi juga lebih luas lagi” Ujar Mas Seno, salah satu alumni KAMMUS menyampaikan opininya. Dan pendapat itu disetujui oleh drg. Fahmi
“sebagai alumni KAMMUS, saya melihat KAMMUS berbeda dari organisasi ataupun kelembagaan yang lain. Walaupun saya sudah alumni, KAMMUS tetap mengajak saya untuk berpartisipasi dalam berbagai acara KAMMUS. KAMMUS tetap merangkul para alumninya, sehingga KAMMUS terasa lebih solid dan itu tidak saya rasakan di kelembagaan lain” Tambah Mas Reza’11.
Dari sesi sharing-sharing itu, banyak sekali hal yang masukan-masukan yang KAMMUS dapatkan dari para alumni yang sangat membangun. Tidak hanya itu, seusai sharing-sharing, istri drg. Masykur pun turut berpartisipasi dalam SOWAN kali ini. Beliau menyampaikan sedikit tausiyah mengenai keutamaan bersilaturahmi  dan bersedekah. Dan tak terasa, waktu berlalu begitu cepat hingga adzan magrib berkumandang menandakan waktu berbuka puasa.
Usai berbuka dengan ta’jil yang disediakan dan sholat berjamaah bersama, KAMMUS berbincang-bincang santai bersama drg. Masykur dan drg. Fahmi. Dan usai itu, KAMMUS memberikan sedikit kenang-kenangan kepada drg. Masykur dan akhirnya kami berfoto bersama.
Diakhir acara, drg. Masykur menyatakan kebahagiaannya bisa menyambut KAMMUS di rumahnya. bahkan beliau juga dengan senang hati menerima KAMMUS di hari-hari selanjutnya. “Ini adalah air mata kebanggan saya. I am proud of you” Ujar drg. Masykur terharu hingga meneteskan air matanya. “Saya akan commit dengan KAMMUS, saya akan membantu KAMMUS sehingga jika kalian butuh sesuatu, jangan sungkan untuk menemui saya. Saya bangga jika melihat di masa depan akan banyak dokter gigi muslim yang membuka praktik di klinik dan menyediakan tempat sholat dan tempat wudhu” Tambah beliau dengan sangat tulus.
Terima kasih drg. Masykur karena telah menyambut kami dengan sangat baik. InsyaAllah semua ini dapat menjadi motivasi kami untuk menjadi lebih baik ke depannya. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

-Fi-
Terima kasih atas kunjungan Saudara ke blog KAMMUS FKG UGM ini, semoga silaturahmi tetap terjaga
 
 
Blogger Templates