Social Icons

Jumat, 01 Mei 2015

STUDYING AND LEARNING


“I hate studying but I love learning. Learning is beautiful” – Natalie Portman

Kenapa pada kutipan diatas saya mengambilnya dari Natalie Portman? Karena menurut saya kita bisa bisa mengambil banyak hal dari kutipan tersebut. Apa bedanya study and learn? Bukankah keduanya memiliki arti yang sama? Memang keduanya sama-sama memiliki arti yaitu belajar, tetapi memiliki makna yang berbeda. Study lebih memiliki makna belajar secara formal, seperti belajar di sekolah, belajar dengan guru. Namun learn memiliki makna belajar yang lebih luas, dimana kita belajar bisa dari mana saja di sekitar kita dalam kehidupan ini.
Islam sendiri telah mengajarkan kita untuk terus menuntut ilmu. Jauh sebelum Natalie Portman mengucapkan kata-kata tersebut. Ketika Al-qur’an pertama kali diturunkan melalui perantara Rasulullah, Allah telah memerintahkan kita umat islam untuk Iqra (bacalah) yang berarti belajar! Dalam salah satu hadist riwayat Ibnu Abdil Bari bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat. Bahkan Allah begitu memuliakan orang-orang yang berilmu hingga dinaikkan beberapa derajat.
“Allah mengangkat orang-orang beriman diantara kamu dan juga orang-orang yang dikarunia ilmu pengetahuan hingga beberapa derajat” (Al-Mujadalah:11)
Ataupun dalam hadist riwayat muslimin “Rasulullah bersabda tentang keutamaan menuntut ilmu: Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga”.
Bukankah betapa mulianya orang yang menuntut ilmu itu?
Namun, yang sangat menyedihkan pada masa kini, banyak orang-orang yang tidak menyukai proses belajar itu sendiri. Terlebih kaum muslimin pada jaman sekarang. Betapa hal itu sangat disayangkan. Hal ini terlihat bahwa kini ilmu pengetahuan berporos pada kaum kafir daripada kaum muslimin. Sangat berbeda jauh dengan keadaan dimasa lalu, dimana pengetahuan dikuasai oleh islam.
Umar bin Khatab pernah berkata yang paling saya takutkan atas umat ini ialah orang munafik yang berilmu. Tidakkah, ketakutan itu kini terjadi sekarang? Mengapa hal itu bisa terjadi?
Karena kaum muslimin jaman sekarang terlarut dengan kesenangan sesaat dan lupa akan menuntut ilmu, bahkan mereka benci menuntut ilmu. Kita menganggap menuntut ilmu adalah sesuatu hal yang membosankan dan tidak menyenangkan sehingga kita tidak menikmati proses belajar tersebut. Padahal ketika menikmati proses belajar, belajar itu seperti bermain. Kita pun akan tergila-gila dengan ilmu. Bahkan seteguk ilmu yang kita minum, akan meliharkan dahaga atas ilmu yang baru lagi. Kita tidak akan pernah merasa terpuaskan. Keingintahuan yang tinggi turut berperan daam meningkatkan rasa haus akan ilmu tersebut. Dan itulah dahaga paling indah yaitu dahaga terhadap ilmu pengetahuan. (Dikutip dari salah satu buku ust. Rifa’I Rif’an)
Pernahkah kalian merasakan keindahan dahaga tersebut? Jika belum, marilah bercermin… dan renungkan mengapa kalian tidak menyukai proses belajar. Lalu mulai pahamilah apa makna sebenarnya dari proses belajar tersebut. Bahwa proses belajar itu adalah sangat penting. Seseorang yang terlahir tidak akan langsung pandai, karena ilmu bukan sesuatu yang didapatkan secara genetik, melainkan sesuatu yang didapatkan melalui proses belajar. Ali bin Abi Thalib pernah berkata, “Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan enam hal, yaitu cerdas, selalu ingin tahu, tabah, punya bekal dalam menuntut ilmu pengetahuan, bimbingan dari guru, dan alam waktu yang lama.”
Dan sebelum ilmu itu hilang dari muka bumi, haruslah kalian terutama kaum muslimin yang melestarikannya. Mengapa ilmu bisa hilang? Ya, tentu karena orang-orang yang memberi dan mengajarkan ilmu telah meninggal, dan kita tidak mampu untuk meneruskannya. Maukah kalian hidup dalam dunia kebodohan? Bukankah bencana paling buruk adalah dunia dalam kebodohan? Terlebih jika, kaum musliminlah yang mengalami kebodohan tersebut.

Sebelum hal itu terjadi, marilah tugas kita untuk menuntut ilmu dan mewariskannya kepada penerus kita. Dan sudah tugas kita untuk memperjuangkan kembali islam sebagai poros dari ilmu pengetahuan. Dimana dengan kaum muslimin sebagai poros ilmu pengetahuan, insyaAllah ilmu pengetahuan dapat dipergunakan dengan baik sesuai dengan arahan islam. Amin ya Rabbal Alamin. (Fi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Saudara ke blog KAMMUS FKG UGM ini, semoga silaturahmi tetap terjaga
 
 
Blogger Templates