Kajian keputrian pada tanggal (24/4)
membahas tentang Fathimah binti Muhammad. Memangnya seperti apa sih keistimewaan
Fathimah binti Muhammad??
Fathimah adalah salah satu putri
Rosulullah selain Zainab, Ruqayyah, dan Ummi Kaltsum. Sedangkan putra
Rosullullah yaitu Al Qasim, Abdullah dan Tayyib telah meninggal pada masa
kanak-kanak.
Fathimah putri Rosulullah biasa
ita kenal sebagai Fathimah Azzahra. Azzahra ini sendiri adalah gelar yang di
dapat oleh Fathimah karena hidupnya yang begitu sederhana. Selain Azzahra,
Fathimah memiliki gelar yaitu As-shidiq dan Al-Batul.
Semasa kecil, Fathimah adalah
anak perempuan yang tangguh dan pemberani. Pernah suatu ketika, ia melihat
ayahnya, Nabi Muhammad SAW pulang dengan penuh luka dan kotoran unta. Anak
kecil pada umumnya pasti akan ngeri melihat kondisi itu. Tetapi Fathimah yang
saat itu masih berusia 6 tahun langsung mengambil kain dan membersihkan
perlahan-lahan luka beliau sambil menangis. Setelahnya, fathimah kecil keluar
dan memarahi orang-orang yang telah melakukan hal itu kepada Ayahnya.
Ada pula, kisah dimana Fathimah
telah siap untuk menikah. Dan Abu Bakar datang untuk melamar Fathimah, namun
Rasulullah menolaknya. Membuat banyak orang terkejut akan hal itu. Selanjutnya,
Umar datang melamar Fathimah, tapi sekali lagi, Rasulullah menolaknya. Jelas
membuat orang-orang terheran, secara kedua sahabat Rasulullah itu adalah
orang-orang yang hebat. Hingga akhirnya terdengarlah berita itu oleh Ali.
Sahabat-sahabat Ali pun mendesak Ali untuk mencoba Ali melamar Fathimah. Tetapi
Ali merasa tidak lebih baik daripada Abu Bakar dan Umar. Namun, sahabat-sahabat
Ali terus mendesaknya. Akhirnya, Ali pun pergi melamar Fathimah dan Rasulullah
menjawab “Ahlan Wa Sahlan”. Ali yang tidak faham tentang jawaban beliau, pulang
dengan heran. Para sahabat bertanya dan Ali memberi tahukan jawaban Rasulullah,
seluruh sahabatnya memberi selamat karena jawaban itu berarti Rasulullah
menerima Ali sebagai menantunya. Namun, ketika hendak menikah, Ali tidak
memiliki harta apapun untuk dijadikan sebagai mahar. Maka, Rasulullah meminta
Ali menggunakan baju besi perang untuk dijadikan sebagai mahar. Ali dan
Fathimah akhirnya menikah. Setelah menikah, suatu ketika, Fathimah mengatakan
pada Ali bahwa ia menyukai seorang laki-laki sebelum mereka menikah. Ali sempat
terkejut dan bertanya siapa orang tersebut. Fathimah mengatakan orang itu
adalah Ali. Ali dan Fathimah memang merupakan teman sejak kecil, dan ketika
tumbuh dewasa, keduanya saling menyukai, tapi saling memendam perasaan diantara
mereka hingga akhirnya mereka menikah.
Ketika hidup bersama Ali,
Fathimah hidup dengan sangat sederhana. Fathimah bahkan mengerjakan seluruh
pekerjaan rumah sampai Fathimah memiliki banyak luka-luka di seluruh tubuhnya.
Hingga pada suatu ketika, mereka hendak meminta pembantu pada Rasulullah.
Namun, Fathimah terlalu malu untuk melakukan hal itu. Akhirnya, bersama dengan
Ali, Fathimah mengunjungi Rasulullah. Dan Ali menyampaikan hal yang ingin
disampaikan Fathimah kepada beliau. Tetapi Rasulullah menolak dan keduanya di
suruh pulang. Setelah keduanya pulang, tak lama kemudian, Rasulullah datang ke
rumah mereka, lalu Rasulullah berkata bahwa ada hal yang lebih hebat dari
pembantu, yaitu bacalah dzikir sebelum tidur (33 subhanallah, 33 alhamdulillah,
dan 33 allahuakbar).
Selain itu, juga Fathimah adalah
wanita suci yang tidak pernah haid sepanjang hidupnya. Fathimah juga dijanjikan
oleh Allah sebagai pemimpin para wanita di syurga. Pernah suatu ketika,
Rasulullah berbisik kepada Fathimah dan Fathimah langsung menangis. Lalu
Rasulullah berbisik lagi kepada Fathimah dan kemudian Fathimah tertawa.
Rupanya, pada bisikan yang pertama, Rasulullah mengatakan bahwa sebentar lagi
beliau akan meninggal, oleh karena itu Fathimah menangis karena tahu akan
kehilangan Ayahnya. Sedang bisikan kedua, Rasulullah mengatakan bahwa tak lama
setelah beliau meninggal, Fathimah adalah orang pertama yang menyusulnya, maka
Fathimah tertawa dan merasa senang. Allah pun menjanjikan Fathimah menjadi
pemimpin para wanita di syurga nanti.
Rasulullah pun sangat menyayangi
Fathimah hingga Rasulullah pernah berkata, “Fathimah adalah bagian dari diriku,
dia adalah darah dagingku, dan jika ada yang menyakitinya, mereka sama saja
menyakitiku”.
Fathimah juga merupakan
satu-satunya putri beliau yang masih hidup hingga Rosulullah wafat. Alkisah,
ketika saat-saat Nabi Muhammad diambil nyawanya, Malaikat Izrail datang dengan
mengetuk pintu rumah beliau dan Fathimahlah yang ketika itu membukakan pintu
untuk Malaikat Izrail yang saat ini tengah menyamar menjadi sesosok manusia
dengan pakaian putih. Ketika Malaikat Izrail menyampaikan maksud untuk menemui
Rasulullah, Fathimah mengatakan bahwa beliau sedang sakit parah. Lalu ia
mengatakan pada Ayahnya perihal tamu tersebut, Rasulullah pun mengatakan bahwa
tamu itu adalah malaikat Izrail.
Itulah beberapa kisah singkat
tentang Fathimah binti Muhammad. Dari kisah-kisah tersebut, banyaklah yang bisa
kita teladani dari Fathimah, diantaranya adalah:
1.
Fathimah adalah wanita tangguh yang tidak pernah
mengeluh. Sangat perlu kita sebagai seorang wanita tidak selalu merasa diri
lemah dan mudah mengeluh. Janganlah kita mengeluh dengan banyak cobaan yang
datang kepada kita.
2.
Fathimah hidup dengan sangat sederhana. Fathimah
adalah seorang putri Rasulullah, pemimpin daripada pemimpin seluruh umat
manusia namun Fathimah hidup dengan begitu sederhana. Dan seharusnya pun kita
bisa mencontoh beliau.
3.
Fathimah adalah wanita suci yang menjaga harga
diri dan martabatnya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sejak remaja,
Fathimah telah menyukai Ali tetapi ia memendam perasaan itu dan
menyembunyikannya agar terhindar dari fitnah dan dosa hingga akhirnya mereka
berdua menikah.
4.
Fathimah adalah wanita yang pemberani. Ia tak
ragu untuk membela sang Ayah ketika Ayahnya disiksa oleh orang-orang kafir.
5.
Fathimah juga adalah sosok yang sangat
menyayangi sang Ayah. Terlihat jelas bahwa fathimah sangat menyayangi
Rasulullah
6.
Fathimah adalah wanita pemalu. Bukan pemalu
dalam artian buruk, melainkan dalam hal baik. Ia malu meminta-minta kepada
orang lain, walau hidup fathimah berat, ia berusaha untuk melakukannya seorang
diri.
Betapa banyak hal yang bisa kita
teladani dari kisah Fathimah bukan? Nah, kisah-kisah ini tidak hanya untuk
didengarkan ataupun dikagumi, tetapi kita seharusnya bisa memetik hikmah dan
mulai mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ayo, tunggu apalagi! Mari
kita berusaha untuk menjadi salah satu wanita yang akan dipimpin Fathimah di
syurga nanti. Amiiin. (Fi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar