Hari ini tanggal 21 April looh, SELAMAT HARI KARTINI UNTUK SELURUH PEREMPUAN DI INDONESIA smile emoticon
Jangan hanya merayakan hari kelahirannya tetapi ktia juga harus tahu tentang perjuangan beliau, yang salah satunya diterbitkan dalam buku "Habis Gelap, Terbitlah Terang".
Banyak yang salah memahami tentang arti dari perjuangan R.A. Kartini yang kini diidentikkan dengan pergerakan 'fenimisme'. Jika kita membaca dan memahami buku beliau, sangatlah salah jika kita mengatakan bahwa R.A. Kartini adalah salah satu pelopor gerakan tersebut. Justru, tulisan-tulisan beliau banyak berisikan tentang menerapkan ajaran-ajaran islam.
Dikutip dari blog Habib Bin Hilal dalam artikel berjudul "Hari Kartini: Antara Emansipasi dan menjadi Muslim Sejati":
Prof. Haryati Soebadio (cucu tiri Ibu Kartini) mengartikan kalimat “Door Duisternis Tot Licht” sebagai “Dari Gelap Menuju Cahaya” yang bahasa Arabnya adalah “Minazh-Zhulumaati ilan-Nuur“. Kata dalam bahasa Arab tersebut, tidak lain, merupakan inti dari dakwah Islam yang artinya: membawa manusia dari kegelapan (jahiliyah) ke tempat yang terang benderang (hidayah atau kebenaran Ilahi), sebagaimana firman-Nya:
”Allah pemimpin orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Dan orang-orang kafir pemimpinnya adalah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya ke kegelapan. Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal didalamnya” (QS. Al-Baqarah : 257)
Prof. Haryati Soebadio (cucu tiri Ibu Kartini) mengartikan kalimat “Door Duisternis Tot Licht” sebagai “Dari Gelap Menuju Cahaya” yang bahasa Arabnya adalah “Minazh-Zhulumaati ilan-Nuur“. Kata dalam bahasa Arab tersebut, tidak lain, merupakan inti dari dakwah Islam yang artinya: membawa manusia dari kegelapan (jahiliyah) ke tempat yang terang benderang (hidayah atau kebenaran Ilahi), sebagaimana firman-Nya:
”Allah pemimpin orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Dan orang-orang kafir pemimpinnya adalah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya ke kegelapan. Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal didalamnya” (QS. Al-Baqarah : 257)
Jadi, R.A. Kartini bukanlah salah satu pelopor gerakan 'fenimisme' yang kian marak saat ini namun beliau justru ingin kembali kepada fitrah seorang muslimah yang sebenarnya. Sayangnya, perjuangan kartini kala itu belumlah selesai. Dan marilah kini saatnya kita para muslimah untuk meluruskan cita-cita dari salah satu putri kebanggaan bangsa tersebut. amin...
Akhir kata, "Wahai ukhti, janganlah kamu merasa rendah diri karena sesungguhnya Allah sangat mengistimewakan para wanita dalam islam".