Maka tatkala datang azab Kami, Kami
jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan Kami
hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi
(Surah Al-Hud ayat 82)
Belakangan ini, kita dihebohkan
dengan adanya berita bahwa Amerika Serikat mensahkan hukum mengenai pernikahan
sesama jenis. Hal ini sama saja dengan melegalkan dan membenarkan kaum penganut
LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender). Tidak belajar dari kisah kaum
Luth, hal ini terulang lagi di zaman ini. Seakan mereka tak lagi takut akan azab
Allah swt.
Di akhir zaman ini, justru banyak
orang membenarkan apa yang salah dan menyalahkan apa yang benar. Bahkan mereka
menganggap bahwa LGBT merupakan hak asasi manusia. Hak Asasi Manusia dari mana?!
Itu adalah penyakit dan nafsu tak terkendali semata. Seharusnya kita meluruskan
mereka, bukan malah melegalkan mereka.
“LGBT sebenarnya
adalah buah busuk dari kerusakan sistem kapitalisme sekuler yang mengagungkan
liberalisme. Sehingga penerapan sistem tersebut membawa dampak kerusakan dan
perilaku nyleneh yang terus bermunculan.
LGBT tidak boleh dipandang sebagai kewajaran yang harus diterima
dan dibiarkan aktivitasnya. Namun LGBT dan aktivitasnya harus dipandang sebagai
bentuk penyimpangan dari fitrah penciptaan manusia dan merupakan kemaksiatan
yang besar di sisi Allah Swt.
Penggunaan alasan kebebasan dan HAM untuk mengesahkan keberadaan
LGBT pun harus ditolak. Bagaimana mungkin manusia bisa mengatakan memiliki
kebebasan dan berhak tentang sesuatu sementara Allah Swt yang menjadi
Penciptanya telah mengharamkan.” – voaislam.com
Dan dengan dilegalkannya hukum
LGBT, dengan bangganya para pendukung hukum tersebut mengenakan simbol warna
pelangi yang mereka jadikan simbol LGBT. Tak aneh jika kita melihat warna
pelangi marak dimana-mana. Betapa mirisnya melihat mereka menggunakan warna
pelangi yang indah sebagai simbol kesesatan.
Yang menyedihkan, salah satu
tokoh publik, dan mantan artis cilik Sherina Munaf justru secara
terang-terangan menyatakan bahwa ia membenarkan pelegalan LGBT tersebut.
Lalu sebagai kaum
muslimin apa yang harus kita lakukan untuk menentang hal tersebut?
Tentu saja ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk
menentang dan menolak hal tersebut. Caranya adalah dengan menyuarakan penolakan
kita, karena hanya dengan menggerutu sambil melihat berita tentang LGBT ini
sama sekali tidak akan menghasilkan apapun.
Selain itu, walau kita tahu bahwa pelangi itu indah. Mari tahan
diri kita untuk menggunakan benda langit tersebut sebagai profile picture atau
semacamnya. Atau jika ingin tetap menggunakannya, kita harus siap memberikan
alasan yang kuat untuk memberi penjelasan kepada orang lain. Dan mungkin bisa
sekalian untuk menasihati dan mendakwahkan tentang kesesatan LGBT kepada orang
banyak.
Bukan hanya kedua hal itu, tetapi banyak hal lain. Ayo,
jangan hanya berdiam diri dan menjadi penonton dan marilah bersama-sama untuk
mencegah kemungkaran tersebut. (Fi)
“Bila kamu melihat kemungkaran,
ubahlah dengan tanganmu, kalau tidak mampu, ubahlah dengan kata-kata, kalau
tidak mampu juga, dengan hatimu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar